Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Jalur Pendakian Gunung Papandayan

unung Papandayan berada di wilayah Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Gunung yang memiliki ketinggian 2.265 meter di atas permukaan laut itu memiliki pesona yang sangat indah dan menakjubkan. Keindahan alam dan keramahan pemandu wisata gunung Papandayan memiliki daya tarik luar biasa bagi para wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang berkunjung ke taman

wisata alam gunung Papandayan. Pada bulan Maret 2015 lalu, BBKSDA Provinsi Jawa Barat sempat menutup aktifitas pendakian gunung Papandayan dengan alasan pemulihan ekosistem hutan dan menghindari terjadinya hal buruk yang menimpa pendaki gunung Papandayan akibat cuara ekstrim di Kabupaten Garut belakangan ini. Namun awal April 2015 BBKSDA kembali membuka taman wisata alam gunung Papandayan untuk pendaki dan wisatawan yang hendak berkunjung ke sana.

Jalur Cisurupan merupakan yang termudah dikarenakan treknya yang aman dan bersahabat bahkan bagi pendaki pemula sekali pun. Untuk mencapai basecamp, pengunjung harus sampai di gerbang pendakian terlebih dahulu lalu melanjutkan perjalanan menuju basecamp, bisa dengan menyewa ojek dengan tarif berkisar Rp 20.000-Rp 30.000. Sesampainya di basecamp, pengunjung harus melakukan registrasi. tiket masuk papandayan

Setelah registrasi selesai, perjalanan pun dimulai.

Di trek awal, pendaki akan disuguhi jalanan bebatuan dengan trek yang cukup menanjak. Bagi yang belum terbiasa mungkin akan merasakan lututnya kesakitan. Di areal ini bau belerang terasa menyengat. Ada 14 kawah yang dimiliki Papandayan. Namun tidak semua kawah berasap putih, ada juga kawah yang mengeluarkan asap berwarna kekuningan. Selanjutnya pengunjung akan memasuki hutan. Disini suasana terasa jauh lebih sejuk karena banyaknya pepohonan. Biasanya titik ini dijadikan sebagai tempat berfoto ria dengan background kawah.

 Sesampainya di pintu Lawang Angin, pendaki akan menemukan tigaJalur. Jalur sebelah kiri menuju Camping Ground Pondok Saladah, jalur sebelah kanan menuju Tegal Alun, sementara jalur lurus menuju Pengalengan. Di Pondok Saladah, para pendaki bisa kemping terlebih dahulu sebelum menuju puncak. Disini pendaki bisa mendapatkan air dengan mudah karena debit airnya yang cukup besar. Mendirikan tenda, menyantap makanan hangat di tengah udara dingin pegunungan dan minum cokelat panas menjadi suatu kenikmatan yang bisa menghilangkan rasa penat. Sembari beristirahat, pendaki bisa menikmati panorama indah Edelweis yang begitu banyak yang berpadu dengan hutan. Cobalah mengarahkan pandangan anda menuju timur. Disana anda akan menemukan hutan mati yakni deretan pohon kering yang terkena erupsi. Suasana hutan mati berkabut dengan pepohonan yang menghitam dan tanah kapur berwarna putih. Meskipun terkesan mistis, pemandangan hutan mati tetap indah.

Setelah puas berkemah di Pondok Saladah, perjalanan bisa dilanjutkan menuju Tegal Alun. Untuk sampai ke Tegal Alun, pendaki harus menyusuri hutan mati. Bisa dikatakan Tegal Alun merupakan rimbanya Edelweis dan merupakan padang Edelweis paling luas di Indonesia. Keindahan padang ini selalu dijadikan latar berfoto. Tapi ingat, Edelweis merupakan tanaman yang dilindungi. Oleh karena itu, pendaki dilarang memetik bunganya.  Pendaki juga dilarang berkemah di padang ini karena bisa merusak ekosistem Edelweis. Padang Edelweis ini merupakan primadona Papandayan. Di atas puncak ini, pendaki bisa menyaksikan pesona keindahan matahari terbit dan terbenam.

Meskipun trek Papandayan terbilang bersahabat dengan pendaki pemula, keperluan logistik tetap harus lengkap. Kenakanlah pakaian yang nyaman agar anda lebih bebas bergerak, gunakan sepatu khusus trekking dengan cengkeraman kuat agar tidak terpeleset. Pendaki tidak boleh mengenakan sandal, meskipun sandal gunung. Jangan lupa membawa topi agar kepala anda tidak kepanasan, handuk ataupun masker untuk melindungi hidung dari bau belerang, senter, dan obat-obatan. Oh ya, mantel dan payung kecil juga perlu dibawa. Dua peralatan ini bisa melindungi anda di saat cuaca tiba-tiba memburuk. Yang tak kalah penting tentu kesiapan fisik dan mental.

Jika anda datang dari luar Garut, anda bisa memulai perjalanan  dari Kota Jakarta dengan menaiki bus jurusan Jakarta-Garut yang ada di terminal Kampung Rambutan. Setibanya di Terminal Guntur di Garut, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan mini bus jurusan Cikajang dengan ongkos Rp 5000, lalu anda turun di Cisurupan. Setelah itu, anda melanjutkan perjalanan dengan menyewa ojek untuk sampai di start awal pendakian Gunung Papandayan. Mengenai tarif ojek, anda bisa menawar harga bila membawa rombongan, seperti Rp 250.000 untuk sepuluh orang.

Posting Komentar untuk "Jalur Pendakian Gunung Papandayan"